Setidaknya ada beberapa jenis lapangan futsal yang biasa digunakan, yaitu vinyl, parquette, dan taraflex. Berikut deskripsi dari berbagai jenis lapangan futsal tersebut.
Lapangan Futsal Jenis Vinyl |
Jenis lapangan vinyl juga biasa disebut rubber karena bahan dasarnya menyerupai karet.
Permukaannya lembut karena bahannya terbuat dari sejenis karet.
Kelebihannya:
- Alur bola terjamin karena tingkat kerataan lapangan dengan bahan ini cukup baik.
- Karena terdiri dari beberapa lapisan membuat terasa empuk ketika melakukan dive.
- Daya cengkaram lumayan baik, terutama jika menggunakan sepatu yang outsolenya terbuat dari karet murni akan memberikan daya cengram yang baik.
Kekurangannya:
- Jika sudah berumur atau digunakan dalam waktu yang relatif lama, maka akan ada bagian yang terlepas dan itu membuat lapangan menjadi tidak rata.
- Ketika melakukan rush terkadang bisa menyebabkan luka pada bagian paha atas dan pinggul
Lapangan Futsal Jenis Parquette |
Lapangan ini lebih populer di daerah Eropa dan Amerika Latin namun tidak di Indonesia. Material lapangan ini sendiri terbuat dari kayu, material jenis ini sudah cukup lama digunakan dan biasa di GOR.
Kelebihannya:
- Permukaan tergolong yang paling kesat. Sehingga tidaklah licin ketika berlari di atasnya.
- Kerataan jenis lapangan ini sangatlah baik, sehingga membuat laju bola juga lancar ketika bergulir di atasnya.
Kekurangannya:
- Jenis lapangan ini memiliki tingkat yang paling keras jika dibanding dengan jenis lapangan futsal lainnya karena terbuat dari kayu.
- Membutuhkan perawatan yang ekstra, karena mudah rusak yang disebabkan faktor cuaca dan tingkat kelembapan.
- Jika sudah mulai rusak, cukup berbahaya. Karena sekat-sekat antara satu potongan kayu dengan yang lain akan ada yang timbul kepermukaan, dan ini berbahya bagi kiper futsal, terlebih akan menganggu alur laju bola.
Lapangan Futsal Jenis Teraflex |
Jenis lapangan ini terbuat dari polyethylen, material yang terbuat dari biji plastik yang diolah hingga menjadi bahan yang keras. Karenanya lapangan dengan jenis ini memiliki keawetan yang cukup apik.
Kelebihannya:
- Tingkat kerataan dari permukaan lapangan yang bagus menyebabkan aliran bola menjadi lancar.
- Permukaan tidak licin.
Kekurangannya:
- Karena bahannya terdiri dari beberapa bagian lapisan dan terkadang dijumpai permukaan yang tidak rata yang dikarenakan ada lapisan permukaan yang terlepas.
Lapangan Futsal Jenis Karet Plastik |
Pada awalnya saya mengira lapangan jenis ini merupakan lapangan jenis taraflex, namun ternyata berbeda. Meskipun memiliki bahan dasar yang sama dengan jenis lapangan taraflex, yaitu polyethyle. Yang menjadi pembeda adalah lapangan futsal dengan jenis ini terdiri dari banyak lembaran yang bisa di bongkar pasang. Hal itulah yang membuat lapangan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mudah dipindah tempatkan serta memiliki tingkat awet yang lama.
Kelebihannya:
- Permukaan tidak licin dan relatif kesat.
- Jarang ditemui adanya permukaan yang tidak rata yang disebabkan adanya lapisan yang terlepas.
Kekurangannya:
- Jika dibandingan dengan vinyl, parquette, dan taraflex jenis lapangan ini tidaklah terlalu rata. Karena terdiri dari banyak lembaran-lembaran.
Lapangan Futsal Jenis Rumput Sintetis |
Lapangan jenis ini sejatinya diperuntukkan untuk indoor soccer bukan futsal. Lapangan jenis ini bukanlah untuk tujuan prestasi namun hanya untuk fun. Namun peminat lapangan jenis ini di Indonesia malah banyak.
Kelebihannya:
- Dengan material rumput sintetis membuat lapangan jenis ini lembut dan empuk untuk melakukan dive.
- Bola lebih mudah dikuasai karena aliran bola tidaklah cepat.
Kekurangannya:
- Mudah menyebabkan kulit terluka jika terjatuh. Terlebih lagi jika tidak menggunakan perlengkapan seperti kneepad dan elbowpad.
- Bukan termasuk futsal, tetapi indoor soccer.
Lapangan Futsal Jenis Semen |
Lapangan jenis ini mudah ditemui terutama di daerah pinggiran kota besar. Hal ini dikarenakan nilainya yang ekonomis serta daya tahan yang lama. Contoh jenis lapangan semen/peluran bisa ditemui di Taman Menteng, atau di Monas.
Kelebihannya:
Perwatannya mudah malah cenderung tidak memerlukan perawatan khusus.
- Tingkat kerataan bagus dan aliran bola lancar.
Kekurangannya:
- Permukaannya keras, dan rentan menyebabkan cedera.
- Ketika basah bisa menjadi sangat licin.
Comments
Posting Komentar